Tak terasa Genderang perang kandidat dalam pesta demokrasi di Kal-Bar sudah mulai ditabuh, masing-masing kandidat sudah mulai menampakkan dirinya melalui Baliho, Spanduk, Media masa dan berbagai bentuk kegiatan sosial yang dikemas apik oleh team suksesnya masing-masing. Kandidat-kandidat yang sudah memiliki perahu sudah mulai menurunkan dayungnya untuk mengarungi lautan demokrasi, sementara yang belum memiliki perahu sudah terlihat di tepian pantai untuk mencoba mulai melakukan pendekatan dengan pemilik perahu guna bisa digunakan untuk berlayar di lautan demokrasi Pemilihan Umum Gubernur 2012 nanti. dari beberapa nama santer kita dengar : Drs. Cornelis, MH (Incumben) dengan PDIP nya, Morkes Effendi, SPd, MH dengan Golkarnya, Drs. H. Abang Tambul Husin dengan Koalisi Gerindra dan 12 Partai Pendukung, Burhanudin A. Rasyid, Mayjend Armyn Alinyang, dan Milton Crosby yang masih mencari perahu yang akan dipakai sudah intens melakukan lobby dan sosialisasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Gerakan2 pro rakyat yang sebelumnya tidak pernah dilakukan dilakukan, bantuan-bantuan pun diluncurkan, seolah-olah selalu peduli dengan Kondisi masyarakat dan prihatin. Jargon-jargon politik pun mulai didengungkan, itulah potret demokrasi di Kalimantan Barat. Namun Incumben sudah memiliki jurus-jurus jitu yang akan dimainkan pada saatnya nanti dan peluang incumben sangatlah besar, karena sebagian besar masyarakat pedalaman akan mendukung dan memilih incumben, dimana perhatian untuk masyarakat pedalaman yang dahulu terisolir kini sudah mulai terbuka aksesnya : jalan trans kalimantan, Jl. Sintang Melawi yang sudah mulai dikerjakan, Jalan Tayan - Sanggau yang juga akan dikerjakan pada tahun 2012 ini. membuat nama incumben melambung tinggi. Namun demokrasi tetaplah demokrasi di atas kertas kita boleh memprediksi, namun realitasnya bisa berbeda. Kita tunggu saja pada waktunya.